Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

2012.. hm.. oke... lalu?

      Eh, lagi sebentar udah tahun 2013 aja loh. Apa yang sudah kamu lakukan sampai saat ini? Pasti banyak banget kalau dijawab. 2012 kemarin ngapain ‘aja ? Udah sempet ngegebet si doi di tanggal 20/12/2012 dan ngajak nikah di tanggal 21/12/2012? Atau sudah ngorder AC se-truk karena panas berkepanjangan tapi waktu dipasang, musim hujan telah tiba?

Trip to North in 13 hours

      Ada beberapa hal yang membuatku bahagia. Mencium bau tanah yang terkena hujan di sore hari. Menyeruput susu cokelat sembari membaca buku di hari yang dingin. Menatap angkasa yang biru dari tempat teduh. Ah, sungguh mahal sensasi itu. Perasaan bahagia yang begitu tenang mengendap perlahan di kalbu. Rasa itu kurasakan kembali beberapa hari lalu. Kala itu ketika kalajengking merah keluar dari garasi dan kukendarai menuju 81 km kearah utara Bali. You Don’t say? Saatnya berjalan – jalan di hari libur!

Kelap kelip

     Waktu terasa melambat di sekitarku. Entah apakah yang lain merasakan hal yang sama. Hari ini aku terbangun dengan senyum dan kelaparan. Matahari terasa sejuk menyeruak melewati kisi – kisi jendela kamar. Seperti biasa, cuaca panas beberapa hari belakangan.

Memori Video Musik Masa Lampau (edisi 1)

sumber gambar dari sini Berawal dari percakapan dunia maya dengan Arya, Seorang teman SMP juga SMA yang sedang menuntut ilmu di negeri seberang. Percakapan penting kami menyangkut sebuah video klip jaman dahulu kala. Ga fenomenal sih, cuma video klip Aqua.

Donor Darah itu Baik

          Langit biru. Sapaan hangat mentari bercampur asap knalpot di areal parkir Rumah Sakit Sanglah Denpasar. 15 September 2012. It will be my fourth time to have blood donation here :) fyuh, panas euy +,+

J Coret

Sepi. Sendiri. Menyepi. Sunyi. Aaah, mungkin itu yang dirasakan ketika jomblo. Tapi, jika Tuhan mengijinkanmu membaca tips mantap untuk mendapatkan gebetan? Apa yang akan kamu lakukan?

Merangkum Energi dalam Setengah Dekade

      Angin dingin menyeruak melewati tengkuk. Menabrak udara panas yang keluar melewati pori – pori. Hembusan nafas yang tersenggal perlahan teratur. Pandangan mata yang mengabur terlihat kembali fokus usai dihantam sound 1000 watt dengan tamparan lighting berkekuatan serupa. 20 menit terasa begitu panjang ketika di atas panggung. Setelahnya semua seperti kembali ke dunia nyata. Seperti inilah yang dirasakan oleh mereka berempat. Sebuah masa dimana mereka baru saja memainkan gig di awal mereka memutuskan mendirikan band bernama Dkantin pada 2007 silam.

Diary Pramugari – “Sex, Cinta & Kehidupan” (Resensi) - 2012

     Ketika membaca keseluruhan dari isi novel ini, yang pertama terlintas di pikiran adalah “WOW! Sinetron sekali”. Kisah tentang cita – cita, pertemuan, cinta, pembelajaran diri, perpisahan dan kebahagiaan. Namun ternyata kehidupan sinetron itu memang ada. Setidaknya terlihat dari pengalaman nyata seorang pramugari yang menjadi point dalam novel ‘Diary Pramugari’ ini.

5 menit. Tidak lebih, kurang mungkin

#1 masih malu - malu

Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran (Resensi) - 2012

makanan ringan + bacaan berbobot       “ Saya dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942 ketika perang tengah berkecamuk di Pasifik…” Sebuah catatan pada tahun 1957 tercipta dari tangan seorang generasi Indonesia keturunan Cina. Namanya Soe Hok Gie. Seseorang yang hidup pada era orde lama yang selanjutnya menjadi salah satu tokoh penting dalam pergerakan perubahan yang terjadi di Indonesia saat itu.

Riuh Pengerupukan sebelum me-Nyepi (Tahun Baru Caka 1934)

     23 Maret 2012. Hari Air Sedunia yang juga bersamaan dengan Tawur Agung Kesanga, upacara sebelum hari raya Nyepi. Idealnya, di hari ini akan terjadi hingar bingar - hiruk pikuk masyarakat dalam prosesnya me- nyomia (menyucikan) para bhuta kala agar tidak mengganggu pada saat umat hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian esok harinya.

Memori

Ini #SIKAP 1

Parade Senja Menggila

        Senja itu unik. Diawali pagi, berlanjut siang, menuju sore dan berakhir malam, terdapat senja yang indah. Bagiku senja itu waktu terseksi yang terselip antara hangatnya sore dan intimnya malam. Sebuah masa yang bertahan tidak lebih panjang dari membaca dua buah tulisan berbeda di blog bligungyudha.blogspot.com ini.

Pantai, Akses sebuah Tepi Jaman

     Pantai kadang membuat perasaan duka sekejap menjadi terlupa. Ada rasa yang timbul ketika melihat, mendengar dan merasakan deburan ombak yang berusaha menggapai raga. Saat favoritku adalah ketika menghabiskan waktu di pantai kala pagi maupun senja. Merasakan begitu besar ciptaan Tuhan ini jika dibandingkan posisiku yang tidak seberapa. Ikut berbahagia ketika cipratan air menyentuh pori – pori kulit dengan iringan angin yang nakal mengelus wajah. Kadang terdiam disaat penat dan kesal bercampur, hanya terduduk di tepi pantai berharap ombak membawa jauh perasaan ini ke tengah lautan.

Puisi Anonymous – Sahabat

     Aku lupa kapan pernah pergi ke salah satu SD di daerah Sudirman, Denpasar. Karena harus mengurus suatu urusan yang belum terurus, jadilah waktuku harus teralokasikan sedari pagi disana. Dalam postingan kali ini, sesungguhnya dan sebenarnya, tidak bercerita tentang kegiatan yang kulakukan di SD bersangkutan. Namun lebih kepada puisi tempel dinding yang sekejap mengambil perhatianku dan mematungkan diriku dengan setiap kalimat didalamnya. Sangat polos. Sangat jujur. Sangat keren. 

Tarot, ga melulu mesti mistis

     Awan menggelayut mesra di atas langit Denpasar. Sedikit keramaian menyertai kawasan jalan Kamboja saat jarum jam mengarah pukul 10 pagi. Derai tawa anak – anak SD meruak hingga keluar jalan. Di lokasi yang sama, suatu acara yang bernafaskan remaja digelar di tempat yang diketahui bernama Rumah Pintar. “Sepertinya acara ini bakalan lanjut sampai sore deh,” Batinku saat baru saja memarkir skuter lucu di depan pintu gerbangnya.

Diperkosa angin di Batur yang dingin

     “Beneran nih ga apa? Serius nae yud,” suara seorang pemuda tanggung memecah suasana di balebengong sekitar kawasan pos jaga Batur. “Sante aja be, ‘mereka’ pasti datang. Tapi cuma ngeliatin aja koq,” jawabku di sebelahnya diikuti pandangan menunggu dari 1 pemudi dan 2 pemuda lainnya. “Oke, gini ceritanya, waktu itu aku dan adikku pernah ngeliat bayangan hitam gede banget waktu lewat di jalan (tiit),” pemuda yang bernama Abe itu pun memulai ceritanya. “Terus?,” tunggu pemuda lain yang bernama Kris sambil mulai memperhatikan dengan seksama si pemberi cerita. “Awalnya ku kira itu orang yang lagi diem di belakang pohon, eh, ga taunya…” mulai mencondongkan tubuhnya dan… PLAK! “Huwaaa! Apa tuuu?” baik Abe, Kris, pemudi yang bernama Novita, dan pemuda lain yang bernama Rendra lompat dari posisi mereka dan menubruk aku yang berada paling jauh dari suara berdebam tiba – tiba itu. “Tuh kan, iseng banget sih kalian cerita horor di jam 12 malam di kaki gunung Batur yang sepi ini,” su

Liak liuk linimasa si bungsu

      Ruangan itu cukup bersih dengan diameter yang tidak terlalu lebar. Baik tembok, lantai, maupun atap ruangan itu senantiasa memberi salam kepada para mahluk lemah yang mulai menyapa dunia ini. Nasib itu pun mengikuti seorang bayi yang terlahir tanpa daya di tangan seorang bidan di awal tahun 1988.Dengan terus menangis meraung – raung, si bayi mencoba menyadari apa yang telah terjadi setelah terbangun dari pingsannya selama 9 bulan 1 minggu.