Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2013

Tanpa Batas (menuju 2014)

     Hari ini penghujung tahun 2013. Sudah siapkan terompet dan kembang api untuk perayaan nanti malam? Jalan – jalan juga menyenangkan lo . Karena malam tahun baru-an pasti banyak acara dan keramaian di jalan. Kalau jalan – jalan, inget jaga gebetan dan pacar sebelum hilang di kerumunan ya :) Buat yang jomblo – jomblo, jalan sama temen – temen juga bakalan asyik banget .            Woohoo, bisa dipastikan nanti malam akan ceria maksimal. Senang. Membuat bahagia. Kalau ngomongin bahagia, apa sih hal – hal yang membuatmu bahagia? Kalau bagiku, hal yang bisa membuat bahagia adalah saat kalian bisa senang ketika menonton satu persembahan karya ini. Sebuah film pendek dengan judul Tanpa Batas.            Terima kasih kepada UKM Kesenian UNUD yang kuajak bekerjasama dalam pembuatan film ini. Juga terima kasih pribadiku kepada tahun 2013 yang telah memberikan banyak pengalaman dan pelajaran berharga. Selamat menyambut tahun yang baru dengan harapan dan mimpi  - mimpi baru. Selama

Panduan Hidup Sehat

     Postingan ini dibuat di Bulan Desember. Bulan Desember biasanya musim hujan. Musim hujan identik dengan basah. Kalau badan manusia terlalu basah atau terlalu kering, waah, sakit deh jadinya. Makannya, sebelum sakit, mari kita karaokean dulu. Klik Play lalu bertemulah dengan dokter, mbah sakti dan pasien seksi di panduan hidup sehat ini :D      Terima kasih kepada teman – teman dari UKM Kesenian Unud khususnya Rya as Mbah Sakti, Irmey as Pasien ingin sehat, Ary S. as Dokter, Raka as yang muterin kursi dan tukang piano ganteng berkacamata merangkap Sutradara yang sesungguhnya tidak bisa main piano. Mari hidup sehat di mulai dari hal – hal kecil   \m/  

Generasi Muda Kreatif dan Berani - Edisi Tari Daerah

     Sebuah projek video satu menit. Tentang resistensi individu terhadap racun informasi. Yap. Informasi yang salah mampu membuat mental seseorang ikut berubah. Termasuk dalam hal berprestasi. Terlalu banyak mengonsumsi informasi yang tidak perlu layaknya info selebritis, penegakan hukum yang kacau dan lainnya mampu membuat karakter seorang individu menjadi pasif. Tidak percaya? Hidupkan televisimu pada saat prime time . Minimal goyang kejang yang disiarkan masif oleh beberapa stasiun tv sudah bisa kamu kuasai dalam waktu seminggu. Oh, atau berita tentang pengacara yang ditantang bertinju oleh anak seorang pesohor dalam dunia selebriti?   Ikuti semua itu and you will ended as junk.

Dimana eksistensi manusia?

 Manusia. Mahluk berakal budi. Memiliki potensi besar dalam mengubah tatanan kehidupan. Eksistensi manusia secara secara nyata dapat dibedakan dengan mahluk yang lain. Manusia juga memiliki karya yang dihasilkan sehingga berbeda dengan mahluk yang lain. Dari karya yang dibuat manusia tersebut menjadikan ia sebagai mahluk yang menciptakan sejarah. Berbicara tentang manusia maka yang tergambar dalam pikiran adalah berbagai macam perspektif. Ada yang mengatakan manusia adalah hewan rasional (animal rasional). Sedangkan yang lain menilai manusia sebagai animal simbolik adalah karena manusia mengkomunikasikan bahasa melalui simbol-simbol dan manusia menafsirkan simbol-simbol tersebut. Ada juga Homo Feber. Manusia sebagai hewan yang melakukan pekerjaan dan dapat gila terhadap kerja. Populer dikatakan sebagai Homo Sapiens. Manusia arif yang memiliki akal budi dan mengungguli mahluk yang lain. Yang menyenangkan adalah manusia disebut sebagai Homo Ludens (mahluk yang senang bermain). M

Layaknya Api

     Aktif. Selalu bergerak. Layaknya api yang terus membakar. Entah, jika api merasa bahagia, kebahagiaannya akan merenggut kebahagiaan lain. Tidak bisa ditoleransi. Saat api menyadari apa yang dilakukannya, dia hanya melihat abu. Karena, memang tugasnya untuk membakar. Merubah tatanan. Menciptakan momentum baru setelah yang dilewatinya berubah.

Sendu Siang

Sendu siang. Panasnya matahari dengan angin dingin yang bergelayut. Bayanganku terpaku, melihat sang empunya gelisah menatap dinding kokoh yang tenang menjulang. Otak dengan pikiran pun melayang liar meliuk diantara aroma asa yang mengambang perlahan. Siang ini begitu pelan. Detak detik waktu melambat. Perlahan. Seperti terdengar meninggalkan degupan jantung yang mulai ikut menikmati nuansa. Iya. Siang ini terasa sendu.   Rasakan. Sembari kau menutup mata itu.

Berbisiklah...

Berbisiklah padaku sayang. Tentang semua harapan di masa depan.  Rangkul dengan erat, tanpa jeda jika kau bisa.  Ingin kulewati sebuah waktu yang terhenti hanya untuk menatap sepasang mata yang tulus.  Berdiri sama menyisir angin yang mengalir. Menatap kemilau oranye di sudut khatulistiwa.  Di sana sayang, ku harap kau mau meminjamkan pundakmu.  Sejenak. Membuatku nyaman.  Sekejap. Sebelum waktu kembali mengambil jati dirinya.  Sebentar saja, dalam sandaran pundakmu, berbisiklah padaku.

Gelap ini Introspeksi

Ironi Bali

#1 Senyum tulus seorang anak tukang suwun yang harus bekerja hingga malam. @Pasar Badung      Dimulai dari ajakan kawan untuk ikut meramaikan ulang tahun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2012 lalu. Namun bukan di ajak ke Jakarta lalu bersalaman dan cipika cipiki sembari berucap, “Hey Bapak Presiden. Selamat ulang tahun!”. Tidak. Tentu tidak. Bapak Presiden tetap dengan selebrasi yang telah disiapkan oleh anak buahnya. Sedangkan kawan saya mengajak saya untuk ikut merayakannya dengan berbagi karya.

Perenungan Perak

      Apa yang spesial di tanggal 10 Januari 2013 ? Bagi aku, jelas, itu adalah momen di mana aku bertambah tua dan dirayakan dengan suka cita. Orang menyebutnya ulang tahun. Sungguh aneh memang, manusia mengarungi langkah kedepan dalam perulangan waktu dan jelas – jelas akan bertambah tua, eh, malah dirayakan :)) Sudahlah. Tua itu pasti, dewasa itu mesti. Di umur yang perak ini aku mesti berfikir dan berperilaku sedikit berbeda dari umur – umur sebelumnya. 25 itu bukan remaja lagi apalagi anak – anak. Seperti batas. Aku merasa umur 25 seperti awal mula pola kehidupan berbeda. Kalau diandaikan umur manusia itu 100 tahun dan dibagi 4 fase kehidupan, maka umur 25 adalah fase kedua dari kehidupan.

Sepenggal cerita (bukan, cerita yang dipenggal – penggal) menuju 2013

31 Desember 2012 – 14.20 wita      Raungan mobil merah menambah jenuh jalanan By pass Ngurah Rai yang memang selalu ramai dengan kendaraan. Pandangan mata pengemudi yang terlihat cantik menatap lewat contact lens abu –abu yang sejatinya agak susah karena minus mata yang tidak sesuai. Di sebelahnya, seorang gadis berhobi ganjil sibuk mengabadikan momen perjalanan lewat kamera handphone . Objek yang diambil sangat beragam. Foto dirinya. Foto si pengemudi.  Foto pengemudi dan dirinya.