Langsung ke konten utama

Go…go..go… for Reef (2009)


     Video ini awalnya muncul berkat keteguhan hati seorang teman Lina PW untuk mengikuti lomba iklan layanan masyarakat yang diselenggarakan oleh (aku lupa T,T). Bersama dia, saya mengkonsepkan video ini menjadi seorang anak kecil yang terus berlari hingga akhirnya berhenti di tepi pantai untuk melepaskan terumbu karang yang tersimpan rapi dalam kotak yang dibawanya. Diedit rapi dengan gabungan suara tambahan dan background musik oleh D’kantin.


     Adik dari Lina yang bernama Julia akhirnya kami daulat untuk menjadi artis iklan layanan masyarakat ini. Dibantu juga oleh Gung Sayang yang mengeset lokasi adegan akhir di pantai. Video ini akhirnya hanya masuk nominasi 20 besar dari lomba yang diselenggarakan. Tapi tidak masalah, setidaknya pesan iklan masyarakat ini bisa sampai dengan tepat kepada yang menontonnya. Jadi, Silahkan menonton dan cintailah alam lautmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran (Resensi) - 2012

makanan ringan + bacaan berbobot       “ Saya dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942 ketika perang tengah berkecamuk di Pasifik…” Sebuah catatan pada tahun 1957 tercipta dari tangan seorang generasi Indonesia keturunan Cina. Namanya Soe Hok Gie. Seseorang yang hidup pada era orde lama yang selanjutnya menjadi salah satu tokoh penting dalam pergerakan perubahan yang terjadi di Indonesia saat itu.

Puisi Anonymous – Sahabat

     Aku lupa kapan pernah pergi ke salah satu SD di daerah Sudirman, Denpasar. Karena harus mengurus suatu urusan yang belum terurus, jadilah waktuku harus teralokasikan sedari pagi disana. Dalam postingan kali ini, sesungguhnya dan sebenarnya, tidak bercerita tentang kegiatan yang kulakukan di SD bersangkutan. Namun lebih kepada puisi tempel dinding yang sekejap mengambil perhatianku dan mematungkan diriku dengan setiap kalimat didalamnya. Sangat polos. Sangat jujur. Sangat keren. 

Diary Pramugari – “Sex, Cinta & Kehidupan” (Resensi) - 2012

     Ketika membaca keseluruhan dari isi novel ini, yang pertama terlintas di pikiran adalah “WOW! Sinetron sekali”. Kisah tentang cita – cita, pertemuan, cinta, pembelajaran diri, perpisahan dan kebahagiaan. Namun ternyata kehidupan sinetron itu memang ada. Setidaknya terlihat dari pengalaman nyata seorang pramugari yang menjadi point dalam novel ‘Diary Pramugari’ ini.