Langsung ke konten utama

Konsultasi Problematika Labilarisme - Pacaran Jarak Jauh

Hai, Nina disini. Nina Punya cerita, Nina punya cowo , yang bs ngebuat nina ngerasa aman, nyaman dan sejahtera. Tapiii... kami harus pacaran jarak jauh yang namanya SLJJ, PJJ, Long distance gitu. Tentu saja alat komunikasi kami hanya HaPe tercinta, Imbasnya pada ortu nih, nina telpon2an mpe malem2 gtu, suka begadang, jrg ngobrol ma orang rumah gitu, alhasil kena omel deh. Nah, yang mau nina tanyain... gmanakah caranya biar tetep bisa telpon2an tapi ga dimarahin secara ketemunya cuma 6 bulan sekali?



kan kangen terus bawaannya,Tolong ya, he, moga tambah lancar aja konsultasinya.

NIna(Nama Yang disamarkan) - No Hape 081*4*33***


Setelah lama bertapa akhirnya kamu dapat cwo juga... Ohhh, Saya juga turut berbahagia... Hem, Tenang Nak... Untuk urusan Pacaran jarak jauh ada cara yang sangat jitu jika dibandingkan dengan telpon2an antar hape, yaitu SMS, Yah, SMS sangatlah murah apalagi jika dibandingkan dengan telpon2an, Lebih cepat dari surat dengan merpati, lebih aman dibandingkan kirim wesel, pulsa murah apalagi pake operator yang sama. Hohoho... Dan agar suasana di rumah bisa kembali seperti semula, Kamu harus mengakrabkan diri dengan keluarga kamu. Mungkin kamu terlalu sibuk dengan Hape kamu untuk pacaran dengan DOI, Kamu bisa pake juga Hape adeqmu, kakakmu, atau Ortumu. Pasti mereka senang, karena mereka sudah diundang dalam kebahagianmu dengan si DOI dalam berpacaran. Dan kalo sudah, kamu pasti akan mendapatkan perhatian "lebih" dalam keluarga. PERCAYALAH.... WASPADALAH...!!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Puisi Anonymous – Sahabat

     Aku lupa kapan pernah pergi ke salah satu SD di daerah Sudirman, Denpasar. Karena harus mengurus suatu urusan yang belum terurus, jadilah waktuku harus teralokasikan sedari pagi disana. Dalam postingan kali ini, sesungguhnya dan sebenarnya, tidak bercerita tentang kegiatan yang kulakukan di SD bersangkutan. Namun lebih kepada puisi tempel dinding yang sekejap mengambil perhatianku dan mematungkan diriku dengan setiap kalimat didalamnya. Sangat polos. Sangat jujur. Sangat keren. 

Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran (Resensi) - 2012

makanan ringan + bacaan berbobot       “ Saya dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942 ketika perang tengah berkecamuk di Pasifik…” Sebuah catatan pada tahun 1957 tercipta dari tangan seorang generasi Indonesia keturunan Cina. Namanya Soe Hok Gie. Seseorang yang hidup pada era orde lama yang selanjutnya menjadi salah satu tokoh penting dalam pergerakan perubahan yang terjadi di Indonesia saat itu.

Diperkosa angin di Batur yang dingin

     “Beneran nih ga apa? Serius nae yud,” suara seorang pemuda tanggung memecah suasana di balebengong sekitar kawasan pos jaga Batur. “Sante aja be, ‘mereka’ pasti datang. Tapi cuma ngeliatin aja koq,” jawabku di sebelahnya diikuti pandangan menunggu dari 1 pemudi dan 2 pemuda lainnya. “Oke, gini ceritanya, waktu itu aku dan adikku pernah ngeliat bayangan hitam gede banget waktu lewat di jalan (tiit),” pemuda yang bernama Abe itu pun memulai ceritanya. “Terus?,” tunggu pemuda lain yang bernama Kris sambil mulai memperhatikan dengan seksama si pemberi cerita. “Awalnya ku kira itu orang yang lagi diem di belakang pohon, eh, ga taunya…” mulai mencondongkan tubuhnya dan… PLAK! “Huwaaa! Apa tuuu?” baik Abe, Kris, pemudi yang bernama Novita, dan pemuda lain yang bernama Rendra lompat dari posisi mereka dan menubruk aku yang berada paling jauh dari suara berdebam tiba – tiba itu. “Tuh kan, iseng banget sih kalian cerita horor di jam 12 malam di kaki gunung Batur...