Langsung ke konten utama

Memori



Teringat kenangan lalu.
Sewaktu matahari menyapa lembut dalam udara pagi yang sejuk. 
Perlahan menenangkan hati dengan oksigen yang meruak paru - paru.
Semangat, merasakan setiap detik yang indah dari jalannya waktu.
Berlari, bercanda, mengejek kadang menangis.
Sampai gairah dan senyum kembali, memberikan alasan untuk menikmati semuanya.
Sekedar menyanjung harumnya cempaka dan menendang angin di tepi pantai. 
Merasa lepas tanpa perlu alasan yang membekas.
Kangen untuk menikmatinya kembali.
Sendiri, merasakan dunia yang manis dan tidak terlalu serius.
Melegakan diri dari hal - hal yang terlalu emosional.
Terasa intim. Merasa damai.



#memori

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Soe Hok Gie : Catatan Seorang Demonstran (Resensi) - 2012

makanan ringan + bacaan berbobot       “ Saya dilahirkan pada tanggal 17 Desember 1942 ketika perang tengah berkecamuk di Pasifik…” Sebuah catatan pada tahun 1957 tercipta dari tangan seorang generasi Indonesia keturunan Cina. Namanya Soe Hok Gie. Seseorang yang hidup pada era orde lama yang selanjutnya menjadi salah satu tokoh penting dalam pergerakan perubahan yang terjadi di Indonesia saat itu.

Puisi Anonymous – Sahabat

     Aku lupa kapan pernah pergi ke salah satu SD di daerah Sudirman, Denpasar. Karena harus mengurus suatu urusan yang belum terurus, jadilah waktuku harus teralokasikan sedari pagi disana. Dalam postingan kali ini, sesungguhnya dan sebenarnya, tidak bercerita tentang kegiatan yang kulakukan di SD bersangkutan. Namun lebih kepada puisi tempel dinding yang sekejap mengambil perhatianku dan mematungkan diriku dengan setiap kalimat didalamnya. Sangat polos. Sangat jujur. Sangat keren. 

Aku Suka Pantai

     Pantai selalu membuatku merasa nyaman. Seakan memiliki emosi, deburan ombak nya selalu menyahut ketika aku mencoba berbicara denganya. Oke,oke, Mungkin terdengar aneh tapi apa salahnya berbicara pada benda mati? :D