Ketika membaca keseluruhan dari isi novel ini, yang pertama terlintas di pikiran adalah “WOW! Sinetron sekali”. Kisah tentang cita – cita, pertemuan, cinta, pembelajaran diri, perpisahan dan kebahagiaan. Namun ternyata kehidupan sinetron itu memang ada. Setidaknya terlihat dari pengalaman nyata seorang pramugari yang menjadi point dalam novel ‘Diary Pramugari’ ini.
Mengambil tokoh utama seorang gadis muda, Jingga, yang
memiliki impian besar untuk menjadi seorang pramugari. Suatu pekerjaan yang
membutuhkan tuntutan waktu dan keprofesionalitasan yang tinggi. Ketika berada
dalam lingkungan yang baru di Jakarta, Ia bertemu dengan Anya dan Puri, teman –
teman yang akan memberikan Jingga pengalaman baru dalam perjalanan hidupnya.
Dari segi cerita, yup,
masih mengacu pada penilaian bahwa ceritanya cukup gampang tertebak. Justru
yang menjadi nilai tambah bukan dari cerita mereka menjadi pramugari. Ada sesuatu
yang terselip rapi yang mengajarkan tentang falsafah hidup. Suatu bagian penting
yang kadang terlupakan oleh kebanyakan masyarakat jaman sekarang. Melihat penulisnya,
Agung Webe, seorang motivator yang telah menulis lebih dari 10 buku motivasi,
cukup wajar jika novel yang ditulisnya pun memiliki aroma serupa. Terlepas dari
itu semua, novel ini cukup menarik. Jika melihat sampulnya, mungkin kita akan membayangkan
beberapa adegan dewasa akan mewarnai novel ini. Foto kaki bersepatu hak tinggi
dengan tipikal warna merah menyala akan membumbungkan imajinasi ditambah tagline “Sex, Cinta & Kehidupan”
tentu menggoda iman untuk membawanya pulang. Ketika membaca habis isinya, anda
akan terjebak. Terjebak dalam alur yang begitu indah yang sangat berbeda dari
apa yang pernah difikirkan sewaktu pertama kali membeli novel ini. Entah ini
strategi dari Agung untuk memikat pembaca. Setidaknya dia melakukannya dengan
sukses kepada aku :D. Ingin menginginkan cerita ringan yang sarat nilai
kehidupan? ‘Diary Pramugari’ ini bisa menjadi pilihan.
Judul
: Diary Pramugari – “Sex, Cinta & Kehidupan”
Jumlah
halaman : 352 halaman
Penerbit
: Percetakan Pohon Cahaya
Cetakan
: Ketujuh, Februari 2012
Komentar
iya ya... ceritanya lumayan juga...
-___-